Ryugyong Hotel di Korea Utara, mungkin termasuk bangunan properti yang paling lama dibangun. Sebab, hotel ini baru resmi beroperasi setelah 24 tahun menjalani masa konstruksi.
Saat ini, hotel yang rencananya dibangun menjadi menara tertinggi di dunia tersebut akhirnya membuka diri untuk para pelanggan di Ibukota Korea Utara, Pyongyang.
Bangunan yang dijuluki "Hotel Malapetaka" itu, dibangun sebagai menara berbentuk piramida kaca yang terdiri atas 105 lantai, dengan tinggi 1.080 kaki.
Namun, menurut sebuah laporan seperti dikutip laman Telegraph, hotel itu secara resmi baru dibuka untuk umum pada April 2012, meski sudah mengalami penundaan selama dua dekade.
Tertundanya pembukaan operasional hotel tersebut, lanjut laporan itu, karena bertepatan dengan peringatan 100 tahun kelahiran pendiri Korea Utara, Kim II-Sung, yang akan dirayakan pada 15 April 2012.
Hotel tersebut dibangun pada 1987, dengan nama awal Capital of Willows. Saat pertama kali diluncurkan, ambisi besarnya adalah menciptakan menara tertinggi di dunia.
Namun, konstruksi gedung tersebut terhenti pada 1993, karena kurangnya dana setelah runtuhnya Uni Soviet, akibat krisis ekonomi dan bencana alam.
Hotel Ryugyong (bahasa Korea: 류경호텔) (atau Hotel Ryu-Gyong atau Hotel Yu-Kyung) adalah menara pencakar langit yang pembangunannya masih berlanjut setelah sempat terhenti pada tahun 1992 karena mengalami kekurangan listrik, krisis pangan, dan kesulitan pembiayaan yang dialami oleh Pemerintah Korea Utara. Menara ini akan dijadikan hotel di Sojang-dong, di Distrik Potong-gang, Pyongyang, Korea Utara. Nama hotel ini berasal dari nama bersejarah Pyongyang: Ryugyong. Hotel ini direncanakan bakal memiliki 105 lantai dengan tinggi 330 meter.
Hotel Ryugyong saat masa penyelesaiannya. Setelah terhenti selama 16 tahun (sejak tahun 1992), Hotel Ryugyong dilanjutkan kembali oleh Orascom Group yang berasal dari Mesir.[1] Pada September 2008 diumumkan kalau proyek Hotel Ryugyong akan selesai pada tahun 2012, bersamaan dengan ulang tahun ke-100 kelahiran "Presiden Abadi" Kim Il Sung.
Saat ini, hotel yang rencananya dibangun menjadi menara tertinggi di dunia tersebut akhirnya membuka diri untuk para pelanggan di Ibukota Korea Utara, Pyongyang.
Bangunan yang dijuluki "Hotel Malapetaka" itu, dibangun sebagai menara berbentuk piramida kaca yang terdiri atas 105 lantai, dengan tinggi 1.080 kaki.
Namun, menurut sebuah laporan seperti dikutip laman Telegraph, hotel itu secara resmi baru dibuka untuk umum pada April 2012, meski sudah mengalami penundaan selama dua dekade.
Tertundanya pembukaan operasional hotel tersebut, lanjut laporan itu, karena bertepatan dengan peringatan 100 tahun kelahiran pendiri Korea Utara, Kim II-Sung, yang akan dirayakan pada 15 April 2012.
Hotel tersebut dibangun pada 1987, dengan nama awal Capital of Willows. Saat pertama kali diluncurkan, ambisi besarnya adalah menciptakan menara tertinggi di dunia.
Namun, konstruksi gedung tersebut terhenti pada 1993, karena kurangnya dana setelah runtuhnya Uni Soviet, akibat krisis ekonomi dan bencana alam.
Hotel Ryugyong saat masa penyelesaiannya. Setelah terhenti selama 16 tahun (sejak tahun 1992), Hotel Ryugyong dilanjutkan kembali oleh Orascom Group yang berasal dari Mesir.[1] Pada September 2008 diumumkan kalau proyek Hotel Ryugyong akan selesai pada tahun 2012, bersamaan dengan ulang tahun ke-100 kelahiran "Presiden Abadi" Kim Il Sung.
kapan indonesia bisa bikin ya? komen back y
BalasHapusente menghayal aja hehehe
BalasHapus